Invalid Date
Dilihat 125 kali
Mari sejenak merenung. Di negeri kita tercinta, Indonesia khususnya didesa dungkait, kita membeli materai untuk mengesahkan perjanjian. Secarik kertas berharga kecil yang menjadi saksi bisu atas kesepakatan kita. Pertanyaannya, mengapa kita membutuhkannya? Bukankah sebuah jabat tangan, sebuah ucapan tulus, sudah cukup untuk mengikat janji? Bukankah kita diajarkan untuk saling percaya, untuk menepati kata-kata yang terucap? pertanyaan ini adalah sebuah pertanyaan buta huruf, tapi pertanyaan ini menggelitik. Kehidupan masyarakat yang masih kental dengan budaya gotong royong, saling tolong menolong, dan memegang teguh nilai kejujuran, seakan berbenturan dengan realita penggunaan materai. Bukankah rasa saling percaya yang telah terjalin erat selama ini lebih berharga daripada selembar materai?
Memang, kita hidup di era modern, di mana segala sesuatunya perlu didokumentasikan dan dilegalkan. Namun, akankah kita membiarkan selembar materai menggantikan esensi dari sebuah kepercayaan? Akankah kita membiarkan nilai-nilai luhur kejujuran dan integritas luntur tergerus zaman? hal ini terjadi sebab diacaral sakral pernikahan dihadapa BANYAK ORANG kita berjanji bahkan bertanda tangan diatas kertas sebeagai bentuk untuk membangun kepercayaan untuk tidak berkhianat pada kata kata kita tapi terhadap manusia dan tuhan kita , kenyataannya banyak yang bercerai diatas kasur, sebab ada dusta diantara kita dan tidak hanya sekdar mengada ada (kategori banyak). Mari kita kembali ke akar budaya kita. Mari kita pupuk kembali rasa saling percaya di antara kita. Mungkin, suatu saat nanti, kita tak perlu lagi membeli materai untuk mengesahkan sebuah perjanjian. Karena jabat tangan dan kata-kata yang terucap, sudah cukup kuat untuk mengikat janji. Semoga di Desa Dungkait, dan di seluruh Indonesia, kepercayaan tetap menjadi pondasi utama dalam setiap interaksi sosial baik dari segi habblumminannas sampai kepada hablumminallah (hubungan antara sesama manusia dan hubungan kepada ALLAH). Mari kita bangun Indonesia yang berlandaskan kepercayaan sebagai bentuk peringatan MAULID untuk meneladani sifat sifat RASULULLAH SAW, bukan hanya selembar materai.
Penulis: MARIONO, S.Pd
Bagikan:
Desa Dungkait
Kecamatan Tapalang Barat
Kabupaten Mamuju
Provinsi Sulawesi Barat
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini