Fenomena 616 Duda di Kabupaten mamuju Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat telah ikut menyumbang 8 duda: Sebuah Tinjauan Data yang dirilis pada 21 Desember 2024 mencatat jumlah duda di kabupaten mamuju dan Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat telah ikut menyumbang 8 orang duda, Kabupaten Mamuju mencapai 616 orang dari data SOSIALISASI PADA HARI SENIN LALU DI KANTOR KECAMATAN. Angka ini menimbulkan pertanyaan dan memerlukan kajian lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Beberapa kemungkinan penyebab tingginya angka duda di desa tersebut antara lain: Pertama, tingginya angka perceraian. Perbedaan prinsip hidup, ketidakcocokan, masalah ekonomi, dan kekerasan dalam rumah tangga merupakan beberapa faktor umum penyebab perceraian. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor dominan penyebab perceraian di kabpaten mamuju . Kedua, angka kematian istri yang relatif tinggi. Faktor kesehatan, seperti penyakit menular atau tidak menular, kecelakaan, bencana alam, dan lainnya dapat menjadi penyebab kematian. Data terkait penyebab kematian istri  perlu dikaji untuk memahami fenomena ini secara lebih komprehensif. Ketiga, migrasi penduduk. Kemungkinan istri yang meninggalkan desa karena alasan pekerjaan, pendidikan, atau mengikuti keluarga dapat menjadi salah satu faktor penyumbang jumlah duda. Data migrasi penduduk perlu dipertimbangkan dalam analisis ini. Tingginya angka duda di kabupaten mamuju  khususnya Desa Dungkait tentu memiliki implikasi sosial dan ekonomi. Dari sisi sosial, hal ini dapat mempengaruhi struktur keluarga dan pola pengasuhan anak. Sementara dari sisi ekonomi, dapat berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan tokoh masyarakat, untuk mengatasi permasalahan ini. Program-program pemberdayaan ekonomi, peningkatan kesehatan, dan penguatan ketahanan keluarga perlu diimplementasikan secara terarah dan berkelanjutan. Selain itu, penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi akar permasalahan secara detail sangat diperlukan sebagai dasar perumusan kebijakan yang efektif. Penulis: MARIONO, S.Pd