Konflik Pertanahan di Desa Dungkait Berakhir Damai Penyelesaian sengketa tanah yang telah berlangsung di Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, akhirnya mencapai titik terang. Permasalahan yang telah menyita perhatian warga dan pemerintah desa selama beberapa waktu ini berhasil diselesaikan secara damai pada tanggal 9 Januari 2025. Konflik pertanahan tersebut bermula dari klaim kepemilikan yang tumpang tindih atas sebidang tanah di wilayah desa. Beberapa pihak mengklaim memiliki hak atas tanah tersebut, berdasarkan bukti kepemilikan yang berbeda. Situasi ini menimbulkan ketegangan antar warga dan berpotensi mengganggu ketenteraman masyarakat. Pemerintah Desa Dungkait, bersama dengan tokoh masyarakat, aparat keamanan, dan pihak-pihak terkait, secara intensif melakukan mediasi dan musyawarah untuk mencari solusi terbaik. Proses mediasi tersebut mengedepankan prinsip musyawarah mufakat dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Setelah melalui serangkaian pertemuan dan diskusi yang panjang, akhirnya dicapai kesepakatan bersama. Para pihak yang bersengketa sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai dan kekeluargaan. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam sebuah perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh semua pihak di hadapan saksi-saksi. Penyelesaian konflik pertanahan ini disambut baik oleh seluruh warga Desa Dungkait. Kesepakatan yang dicapai diharapkan dapat menjadi contoh bagi penyelesaian sengketa-sengketa lain di masa mendatang. Selain itu, diharapkan juga dapat memperkuat kerukunan dan persatuan antar warga desa. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dialog dan musyawarah merupakan cara yang efektif dalam menyelesaikan permasalahan di tingkat desa. Dengan demikian, keamanan, ketertiban, dan ketenteraman masyarakat dapat terjaga dengan baik. Penulis: MARIONO, S.Pd