Invalid Date
Dilihat 177 kali
SENJA DI PANTAI TANJUNG NGALO': KISAH RINDU ABADI TATIMBONGAN, PEMUDA DUNGKAIT Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, 4 Oktober 2025 - Di hamparan pasir putih Pantai Tanjung Ngalo' yang memukau, sebuah kisah mengharukan tentang rindu dan harapan terus bersemi. Tatimbongan, seorang pemuda desa yang sederhana, menyimpan kerinduan mendalam kepada seorang gadis bernama Tatanning. Kisah cinta mereka bermula di tepian pantai ini, tempat ombak berbisik dan mentari tenggelam memancarkan warna keemasan. Tatimbongan, dengan senyumnya yang tulus, selalu setia menemani Tatanning menikmati keindahan senja. Mereka berbagi cerita, impian, dan harapan tentang masa depan yang indah. Namun, takdir berkata lain. Tatanning harus melanjutkan pendidikan di kota yang jauh, meninggalkan Dungkait dan segala kenangan indah bersama Tatimbongan. Sejak saat itu, Pantai Tanjung Ngalo' menjadi saksi bisu kerinduan Tatimbongan. Setiap senja, ia selalu datang ke pantai, duduk di atas batu karang yang menjadi tempat favorit mereka, dan menatap ke arah laut lepas. Dalam benaknya, terbayang wajah Tatanning, senyumnya, dan semua momen indah yang pernah mereka lalui bersama. "Pantai ini adalah saksi bisu cinta kami," ujar Tatimbongan dengan mata berkaca-kaca. "Setiap deburan ombak adalah pesan rinduku untuk Tatanning. Aku yakin, suatu saat nanti, kami akan kembali bersama di sini." Kerinduan Tatimbongan bukanlah sekadar perasaan hampa. Ia menjadikannya sebagai motivasi untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi desanya. Ia aktif dalam kegiatan sosial, membantu para nelayan, dan menjadi teladan bagi generasi muda Dungkait. "Aku ingin Tatanning bangga padaku," kata Tatimbongan. "Aku ingin menunjukkan padanya bahwa aku adalah pemuda yang berguna bagi masyarakat." Kisah Tatimbongan adalah cerminan semangat dan harapan yang tak pernah padam. Ia mengajarkan kita tentang arti kesetiaan, ketulusan, dan perjuangan untuk meraih cinta sejati. Senja di Pantai Tanjung Ngalo' akan terus menjadi saksi bisu kerinduannya, hingga tiba saatnya Tatanning kembali dan menyempurnakan keindahan cinta mereka. Kisah ini harus menjadi inspirasi bagi pemuda di Dungkait, bahwa cinta sejati akan menemukan jalannya. Rindu bukanlah akhir dari segalanya, melainkan kekuatan untuk terus melangkah dan memberikan yang terbaik. Tatimbongan adalah bukti nyata bahwa cinta sejati itu ada, dan ia akan terus bersemi di hati mereka yang percaya. MARIONO, S. Pd. Penulis:
kata kata tatimbongan bahwa
I'DA' SANGGUP NAMATTANGAR TAMBUSNA MATA ALLO SAWA' DIAN SALILI'U NANABAWA SITAMBUSAN,
SAYA TIDAK SANGGUP MENATAP TERBENAMNYA MATAHARI SEBAB DISITU ADA RINDU YANG IKUT TERBENAM
Bagikan:
Desa Dungkait
Kecamatan Tapalang Barat
Kabupaten Mamuju
Provinsi Sulawesi Barat
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini