Upaya Penanganan Anak Putus Sekolah di Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju Fenomena anak putus sekolah merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan perhatian dan penanganan serius. Di Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, isu ini menjadi fokus perhatian pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait. Berbagai faktor berkontribusi terhadap tingginya angka putus sekolah di desa ini, antara lain kemiskinan, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan, pernikahan dini, dan letak geografis yang sulit dijangkau. Kondisi ini menuntut upaya komprehensif dan berkelanjutan untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya atas pendidikan. Pemerintah desa, bersama dengan Dinas Pendidikan dan instansi terkait, telah menginisiasi sejumlah program untuk menangani permasalahan ini. Program-program tersebut meliputi pemberian bantuan pendidikan bagi keluarga kurang mampu, sosialisasi pentingnya pendidikan kepada masyarakat, penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai, serta pelatihan keterampilan bagi anak putus sekolah. Selain itu, pendekatan persuasif kepada orang tua dan anak juga dilakukan untuk mengembalikan mereka ke bangku sekolah. Keterlibatan aktif tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lembaga swadaya masyarakat juga dinilai krusial dalam upaya ini. Salah satu program unggulan yang diterapkan adalah program pendidikan kesetaraan. Program ini memberikan kesempatan kepada anak putus sekolah untuk melanjutkan pendidikannya melalui jalur non-formal. Dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik, program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka, sehingga mampu bersaing di dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Evaluasi berkala terhadap program-program yang telah dijalankan juga menjadi hal penting. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi, serta untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan program agar lebih efektif dan tepat sasaran. Keberhasilan program penanganan anak putus sekolah ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Diharapkan dengan upaya bersama ini, angka putus sekolah di Desa Dungkait dapat ditekan dan setiap anak dapat memperoleh pendidikan yang layak.

Penulis: MARIONO, S.Pd

###PUTUSKANCINTAMU DARIPADAANDAPUTUSKANSEKOLAH###